Senin, 26 September 2016

Prinsip Pengkondisian Sinyal

Pengkondisian sinyal ini berkaitan dengan operasi-operasi yang dikenakan pada sinyal guna mengkonversi sinyal tersebut ke bentuk yang sesuai dengan yang diperlukan untuk interface dengan elemen-elemen lain dalam sistem instrumentasi. Efek pengkondisian sinyal pada sinyal masukan sering dinyatakan dalam bentuk fungsi alih. Pengkondisi sinyal dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, seperti yang akan diuraikan berikut.

1.  Pengubahan Level Sinyal

Suatu cara yang paling sederhana untuk pengkondisian sinyal adalah dengan mengubah level sinyal, yaitu dengan melakukan penguatan ataupun peredaman. Salah satu faktor yang penting dalam pemilihan penguat adalah impedansi masukan yang ditawarkan kepada sensor (atau elemen lain yang berfungsi sebagai masukan). Dalam beberapa kasus, (misalnya akselerometer dan detektor optik), tanggapan frekuensi penguat juga merupakan suatu hal yang sangat penting.

Pengkondisi Sinyal Analog dan Digital

Suatu rangkaian yang digunakan untuk menyesuaikan keluaran sensor terhadap device yang terhubung dengannya agar data yang diambil valid.
Sensor-sensor elektronika memiliki karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari ukuran, kepresisian, level tegangan masukan dan keluaran, dan sebagainya. Pada kali ini penulis akan membahas karakteristik yang berhubungan dengan level keluaran sensor. Keluaran sensor ada berupa sinyal analog dan ada pula yang berupa sinyal digital. Contoh sensor dengan keluaran berupa sinyal analog yaitu, sensor suhu, sensor garis, sensor arus, sensor load cell, dan sebagainya. Sedangkan contoh sensor dengan keluaran berupa sinyal digital yaitu, sensor api, sensor asap, sensor pyroelectric / passive infrared (PIR) dan lain sebagainya.
Sinyal keluaran analog dan digital memiliki perbedaan perlakuan sebelum data mereka diambil oleh suatu device, seperti misalnya device mikrokontroller. Berikut ini masing-masing penggunaan pengkondisi sinyal sensor.

1. Pengkondisi Sinyal Analog
  Sensor dengan sinyal keluaran analog dikondisikan dengan rangkaian pengkondisi sinyal analog yang umumnya berupa pembagi tegangan, jembatan wheatstone, penguat inverting dan penguat non inverting, dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh dari pengkondisi sinyal analog.